Webinar KAFEGAMA (Series 1)

Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) menggelar Webinar KAFEGAMA Series Tahun 2021. Kegiatan Webinar ini akan diselenggarakan dalam tiga series. Adapun webinar series pertama bertajuk “Daya Dorong Relaksasi Pajak Dan Kredit Kendaraan Serta Properti Terhadap Pertumbuhan Asuransi” digelar secara daring melalui Zoom Webinar dan Live Streaming YouTube, Jum’at, (26/03/2021).

Dihadiri oleh lebih dari 500 pesera, Webinar KAFEGAMA Series dibuka oleh Perry Warjiyo yang merupakan Gubernur Bank Indonesia sekaligus Ketua Umum PP KAFEGAMA. Dalam sambutannya Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa fokus dari stabilitas ekonomi saat ini adalah mendorong kredit dan pembiayaan serta dukungan sektor keuangan bagi pemulihan ekonomi.

“Kementrian Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan ketentuan-ketentuan kebijakan terbaru untuk mendorong sektor-sektor ekonomi, khususnya sektor otomotif dan sektor properti karena kedua sektor tersebut mempunyai backward dan forward linkage yang kuat. Jika sektor tersebut dapat maju, insya Allah akan mendorong sektor-sektor yang lain”, pungkas Perry.

Webinar ini menghadirkan pembicara Asisten Gubernur Bank Indonesia & Kepala Departemen Kebijakan Makropudensial, Juda Agung, CEO BRI Insurance, Fankar Umran, serta dipandu oleh Foulke Ngangi selaku Pengurus KAFEGAMA.

Dalam paparannya, Juda Agung menyatakan bahwa Bank Indonesia (BI) meluncurkan kebijakan penurunan down payment (DP) atau uang muka kredit dan pembiayaan kendaraan bermotor dan properti. Batasan minimum uang muka dari kisaran 5-10 persen menjadi nol persen dalam pemberian kredit. Sementara pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) atau Financing to Value (FTV) menjadi paling tinggi 100 persen untuk semua jenis properti bagi yang memenuhi kriteria NPL atau NPF tertentu.

“Dengan adanya LTF/FTV mencapai hingga 100 persen, sektor ini sangat bergairah. Developer mulai optimis dan perbankan pun mulai optimis untuk masuk ke sektor ini kembali setelah beberapa tahun pertumbuhan sangat terbatas,” ujar Juda Agung.

Seiring dengan kehadiran kebijakan penurunan uang muka untuk kredit kendaraan dan properti, Fankar Umran mengungkapkan bahwa produk asuransi yang berpotensi mengalami peningkatan ialah asuransi kendaraan bermotor, asuransi properti, dan asuransi kredit dengan tambahan perluasan-perluasan dari jaminan standard asuransi tersebut.

Multiplayer effect dari kebijakan tersebut ialah meningkatkan pembiayaan properti dan kendaraan. Ketika pembiayaan properti dan kendaraan meningkat, maka penjualan pun pasti meningkat. Ujung-ujungnya adalah asuransi naik ditambah adanya kebijakan relaksasi dari OJK,” ucap Fankar Umran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *