PRESS RELEASE
Webinar Series KAFEGAMA
Memanfaatkan Momentum Kenaikan Investor Ritel; How to Educate
Keluarga Alumni Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) menyelenggarakan webinar nasional yang dilaksanakan secara daring dengan tema, Memanfaatkan Momentum Kenaikan Investor Ritel Di Pasar Modal: Peluang, Tantangan, Dan Kebijakan dengan judul “Memanfaatkan Momentum Kenaikan Investor Ritel; How to Educate” pada Senin (25/10) yang dihadiri oleh 478 peserta.
Webinar ini menghadirkan Gubernur Bank Indonesia yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat KAFEGAMA Bapak Perry Warjiyo, PhD dan tiga narasumber antara lain pertama, Bapak Hasan Fawzi (Direktur Pengembangan, PT Bursa Efek Indonesia), Kedua, Bapak Nofry Rony Poetra (Direktur Finance, Planning, dan Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk). Ketiga, Bapak Prof. Dr. Mamduh M. Hanafi, MBA (Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada). Acara dipandu oleh Bapak Amirullah Setya Hardi (Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada sekaligus Ketua Bidang II PP KAFEGAMA).
Dalam sambutannya, Bapak Perry menyatakan bahwa untuk menjangkau investor ritel berbagai cara dapat dilakukan seperti pemasaran, literasi keuangan dan hal yang paling utama ialah digitalisasi. “Diibaratkan digitalisasi adalah panah yang sangat mudah untuk merengkuh dan mengajak investor ritel sesuai dengan preferensi rhythm dan profil dari resikonya.” Ucap Perry.
Prof. Wimboh Santoso sebagai Keynote Speech menyatakan, adanya peningkatan jumlah investor pasar modal merupakan hal yang baik, namun peningkatan permintaan yang sangat masif apabila tidak didukung dengan informasi yang lengkap, maka instrument yang cukup dapat menimbulkan volatilitas yang kondisinya dapat mengarah pada tendensi spekulatif. Sehingga edukasi dan literasi keuangan menjadi sangat penting.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Bapak Hasan Fawzi. Beliau mengungkapkan, tahun ini mencatat rekor baru yaitu penambahan investor baru pasar modal Indonesia sebanyak 2.716.347 investor. Sedangkan penambahan investor baru saham 1.313.050 investor. Angka tersebut merupakan pencapaian hampir dua kali lipat dari peningkatan di 2020 lalu.
Nofry Rony Poetra menyatakan, salah satu upaya BTN sebagai emiten bertahan di bursa efek Indonesia adalah dengan cara setiap kali BTN melakukan penerbitan penjualan atau transaksi sekuritisasi maka akan public expose. Sebagai emiten saham, BTN mewajibkan bertemu dengan rekan-rekan analis dan para investor. Bukan hanya menyebarkan informasi mengenai kinerja keuangan dan bisnis BTN, tetapi turut mengedukasi para investor.
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Mamduh M. Hanafi. Beliau menilai bahwa kenaikan investor ritel telah memberikan dampak positif dan negatif. Beberapa dampak positif ialah pendalaman pasar keuangan, mengurangi ketergantungan dari investor asing, dan memeratakan pendapatan. Adapun dampak negatif yaitu investor ritel cenderung terekspos ke behavioral bias, pasar menjadi kurang efesien, fluktuasi lebih tinggi.
Monday - Thursday : 08:00 - 17:00 WIB
(Phone until 16:00 Hrs)
Friday - 8:00 - 14:00
Jl. Dr. Saharjo No.83, RT.13/RW.8, Manggarai, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12850